Thursday, January 29, 2015

SKRIPSI MESIN BUBUT : Penjelasan Contoh Skripsi Teknik Mesin Bubut yang Sangat Mudah

Penjelasan Contoh Skripsi Teknik Mesin Bubut - Berikut adalah beberapa contoh skripsi mesin bubut yang sangat bagus untuk temen-temen jadikan bahan pertimbangan judul skripsi. Skripsi-skripsi di bawah memang patut dipertimbangkan karena mesin bubut adalah salah satu instrumen yang sangat penting dalam teknik mesin.


Dan di lapangan hampir semua pembuatan mesin melibatkan keberadaan dan fungsi mesin bubut. Jadi skripsi mesin bubut adalah salah satu skripsi yang penting buat kita para mahasiswa teknik mesin.

Oleh karena itulah dalam kesempatan ini saya coba untuk memberikan contoh judul skripsi teknik mesin tentang mesin bubut kepada temen-temen semua. Baiklah kita langsung saja menuju daftar contoh berikut ini.

Penjelasan Contoh Skripsi Teknik Mesin Bubut

  • ANALISA PENGARUH KECEPATAN POTONG TINGGI PADA PROSES BUBUT CNC DENGAN TAILSTOCK TERHADAP KESILINDRISAN PRODUK

Diskripsi Skripsi:
Seiring dengan bertambahnya permintaan untuk memperbesar produktivitas, maka dilakukan proses pemesinan yang menggunakan teknologi kecepatan potong tinggi (High Speed Cutting) misalnya pada mesin bubut CNC dengan menggunakan penumpu tail stock.

Peningkatan produktivitas dengan cara ini tentu saja akan menurunkan ketelitian geometri produk khususnya kebulatan maupun kesilindrisannya. Pencekaman dengan penumpu tail stock ini biasanya dilakukan untuk pemrosesan benda kerja yang memiliki dimensi panjang yang lebih besar dari diameter.

Sehubungan dengan permasalahan di atas, maka dilakukan penelitian yang bertujuan mempelajari pengaruh dari penggunaan kecepatan potong tinggi (High Speed Cutting) pada mesin bubut CNC dengan menggunakan penumpu tail stock terhadap kesilindrisan hasil proses bubut dengan menggunakan benda kerja ST 42.

Adapun parameter pemotongan yang akan dianalisa adalah kecepatan potong (v), gerak makan (f) dan kedalaman potong (a) pada kondisi yang bervariasi. Pembahasan data pada penelitian ini adalah mendapatkan persamaan regresi dari percobaan proses bubut silindris dengan menggunakan tailstock pada kondisi pemotongan yang bervariasi.

Dari hasil analisa menunjukkan bahwa dengan meningkatkan gerak makan dan kedalaman potong maka penyimpangan kesilindrisan semakin besar sedangkan dengan meningkatkan kecepatan potong maka penyimpangan kesilindrisannya semakin berkurang.



  • PENGARUH UKURAN BUTIRAN KERIKIL TERHADAP TERJADINYA CHATTER UNTUK PROSES BUBUT PIPA BAJA PADA MESIN EMCO MAXIMAT V13
Diskripsi Skripsi:
Getaran dari suatu mesin perkakas akan mengganggu proses operasinya sehingga mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan serta mengganggu keamanan struktur mesin itu sendiri. Getaran yang besar akan menghasilkan amplitudo yang besar pula, untuk mencegah peningkatan amplitudo yang berlebihan tersebut maka digunakan peredam.

Media peredam getaran dapat diaplikasikan dengan menggunakan material butiran, dengan cara menambahkan atau mengisikan material tersebut kedalam suatu struktur. Penelitian ini dilakukan dengan penambahan material butiran terhadap peningkatan redaman tersebut, maka diaplikasikanlah pada sebuah pipa baja silinder (hollowshaft) yang dicekam oleh chuck pada mesin bubut, dengan menggunakan material kerikil untuk berbagai ukuran butiran.

Teknis percobaan awal adalah dengan melakukan tes eksitasi dengan modal hammer pada benda uji untuk mengetahui harga compliance dan frekuensi pribadi. Kemudian dilakukan uji pemotongan pipa baja dengan putaran spindel (n = 440 rpm) dan gerak makan (f=0.09mm/put) dibuat konstan. Proses pemotongan pipa baja dilakukan dengan menaikkan kedalaman potong bertahap hingga terjadi chatter.

Dari pengujian eksitasi dapat diketahui bahwa kerikil mempengaruhi redaman benda uji, hal tersebut dapat ditunjukkan dari besarnya nilai compliance. Untuk benda uji kosong mempunyai nilai compliance paling besar (6.34E-5 m/-) dan nilai compliance pada kondisi pengisian penuh untuk kerikil kasar besar 1.70E-5 m/-, kerikil kasar sedang 1.55E-5 m/-, kerikil kasar kecil 1.24E-5, kerikil halus 7.88E-6 m/- dan pasir 1.23E-5 m/-, sehingga dengan pemberian material butiran mampu meningkatkan redaman lebih baik daripada benda uji kosong.

Dari hasil pemotongan terlihat bahwa pemberian material butiran mampu meningkatkan batas kestabilan dan meningkatkan produktivitas dari proses bubut pipa. Dengan demikian peningkatan batas kestabilan dan peningkatan produktivitas terbesar dicapai oleh pengisian penuh kerikil halus.


  • STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VOLUME PENGISIAN PASIR ATAU KERIKIL TERHADAP TERJADINYA CHATTER PADA PROSES BUBUT PIPA BAJA
Diskripsi Skripsi:
Pada proses pemesinan getaran akan selalu timbul, namun getaran yang berlebihan (chatter) akan menyebabkan proses menjadi tidak stabil. Terjadinya chatter akan mempengaruhi dimensi dan kualitas produk yang dihasilkan, menurunkan umur pahat, meningkatkan kebisingan serta mengganggu keamanan struktur mesin itu sendiri.

Penelitian ini ditujukan mengkaji pengaruh pengisian pasir terhadap stabilitas pada proses bubut eksternal pipa baja. Volume pasir divariasikan dimulai dengan tanpa pasir, seperempat, setengah, tigaperempat dan penuh. Pencekaman benda kerja menggunakan cekam rahang tiga dengan dua metode yaitu pencekaman luar (outside grip) dan pencekaman dalam (Inside grip). Sedangkan, diameter benda kerja yang diuji yaitu pipa 3 inch (88.9 mm) dan pipa 2.5 inch (73 mm). Pengujian pemotongan dilakukan dengan menaikkan kedalaman potong secara bertahap, dimulai dengan kedalaman potong 0.25 mm hingga terjadi chatter.

Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pengisian pasir mampu meningkatkan batas stabilitas, hal tersebut dapat ditunjukkan oleh besarnya nilai kedalaman potong kritis (a_kr ). Untuk benda kerja ∅ 3 inch dengan metode pencekaman dalam, tanpa pasir adalah 0.51 mm, sedangkan volume pasir seperempat, seperdua, tigaperempat dan penuh memberikan kenaikan batas stabilitas masing-masing 1.04 mm, 1.25 mm, 1.98 mm dan 2.49 mm.

Atau terjadi kenaikan masing-masing 104 %, 145 %, 288 % dan 388 %. Untuk pencekaman dari sisi luar pipa peningkatan batas stabilitas dari tanpa pasir sebesar 0.68 mm menjadi masing-masing 1.62 mm, 1.89 mm, 2.23 mm dan 3.02 mm atau terjadi kenaikan sebesar 138 %, 178 %, 228 % dan 344 %. Sedangkan, untuk benda kerja ∅ 2.5 inch dengan pencekaman dalam, tanpa pasir adalah 0.81 mm dan volume pasir seperempat, seperdua, tigaperempat dan penuh masing-masing 1.75 mm, 2.12 mm, 2.16 mm dan 2.22 mm atau terjadi kenaikan stabilitas masing-masing 116 %, 162 %, 167 %, dan 174 %. Sedangkan untuk pencekaman sisi luar memberikan efek yang lebih besar yaitu tanpa pasir 0.95 mm dan volume pasir seperempat, seperdua, tigaperempat dan penuh masing-masing 1.95 mm, 2.05 mm, 2.1 mm dan 3.05 mm atau terjadi peningkatan sebesar 105 %, 116 %, 121 %, dan 221 %. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan pasir mempengaruhi batas stabilitas dari proses bubut eksternal pipa baja.

  • PENGARUH CAIRAN PENDINGIN BERTEKANAN TINGGI TERHADAP GAYA POTONG, KEAUSAN TEPI PAHAT, DAN KEKASARAN PERMUKAAN PADA PROSES BUBUT MATERIAL BAJA AISI 4340
  • OPTIMASI GAYA POTONG, KEKASARAN PEMUKAAN DAN KEAUSAN TEPI PAHAT PADA PROSES BUBUT BAJA S45C DENGAN MENGGUNAKAN KOMBINASI METODE TAGUCHI DAN GREY RELATIONAL ANALYSIS

0 comments:

Post a Comment