Monday, March 9, 2015

Ulasan Lengkap Jurusan Sosiologi Universitas Yang Wajib Diketahui Semua Mahasiswa

Ulasan Lengkap Jurusan Sosiologi Universitas - berikut ini adalah penjelsan selengkap mungkin tentang atau seputar Kuliah Jurusan Sosiologi. Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari masyarakat. Orang yang ingin ataupun sedang mempelajari kajian sosiologi. Sebenarnya telah mempelajari sosiologi secara tidak langsung, karena ilmu sosiologi sudah mereka pelajari secara kecil sejak mereka berinteraksi sebagai warga dikomunitas terkecil: keluarga.



Kata Sosiologi berasal dari kata sofie, bercocok tanam atau bertaman, kemudian berkembang menjadi socius, dalam bahasa Latin yang berarti teman, kawan. Kemudian berkembang lagi menjadi kata social, artinya berteman, bersama, berserikat.

Secara khusus kata social maksudnya adalah hal-hal mengenai berbagai kejadian dalam masyarakat yaitu persekutuan manusia, dan selanjutnya dengan pengertian itu untuk dapat berusaha mendatangkan perbaikan dalam kehidupan bersama (Shadily, 1993:1-2).

A. Beberapa Definisi Sosiologi
1. Menurut Max Weber, sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.

2. Soejono Soekanto: sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.

3. William Kornblum, sosiologi adalah upaya ilmiah untuk mempelajari masyarakat dan perilaku sosial anggotanya dan menjadikan masyarakat yang bersangkutan dalam berbagai kelompok dan kondisi.

B. Konsep-konsep Sosiologi
1. Struktur Sosial
Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok serta lapisan sosial. Pembentukan struktur sosial dan terjadinya proses sosial dan kemudian adanya aktivitas interaksi sosial yang menjadi salah satu ruang lingkup sosiologi.

2. Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah kehidupan bersama manusia dalam himpunan atau kesatuan-kesatuan manusia yang umumnya secara fisik relatif kecil yang hidup secara guyub. Ada juga kelompok sosial yang dibentu secara formal dan memiliki aturan-aturan yang jelas.

3. Lembaga Sosial
Lembaga sosial adalah sekumpulan tata aturan yang mengatur interaksi dan proses-proses sosial didalam masyarakat. Lembaga sosial memungkinkan setiap struktur dan fungsi serta harapan-harapan setiap anggota dalam masyarakat dapat berjalan dan memenuhi harapan sebagaimana yang disepakati bersama. Dengan kata lain lembaga sosial digunakan untuk menciptakan ketertiban (order).

4. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi atau strata sosial adalah struktur sosial yang berlapis-lapis didalam masyarakat. Lapisan sosial menunjukkan bahwa masyarakat memiliki strata, mulai dari yang terendah sampai yang paling tinggi. Secara fungsional, lahirnya strata sosial ini karena kebutuhan masyarakat terhadap sistem produksi yang dihasilkan oleh masyarakat disetiap strata, dimana sistem produksi itu mendukung secara fungsional masing-masing strata.

5. Mobilitas Sosial
Menurut Horton dan Hunt (Narwoko dan Suyanto, 2004: 188), mobilitas sosial dapat diartikan sebagai suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas lainnya. Mobilitas bisa berupa peningkatan atau penururnan dalam segi status sosial dan (biasanya) termasuk pula segi penghasilan yang dapat dialami oleh beberapa individu atau keseluruhan anggota kelompok.

6. Kebudayaan
Kata kebudayaan berasal dari bahasa Sanksaker buddhayah yang merupakan kata jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Kebudayaan diartikan sebagai “hal-hal yang bersangkutan dengan budi atau akal”. (Konetjaraningrat, 1979: 195). Koentjaraningrat (Soekanto, 2003:172) culture mempunyai kesamaan arti dengan kebudayaan yang berasal dari kata lain colere yang artinya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Culture diartikan sebagai segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

7. Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis menyangkut hubungan antar orang perorangan, antara kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok manusia (Soekanto, 2002:62). Syarat terjadinya interaksi sosial adalah adanya kontak sosial (social contact) dan adanya komunikasi (communiation).

8. Norma Sosial

Agar hubungan antar manusia di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana yang diharapkan, maka dirumuskan norma-norma masyarakat. Mula-mula norma-norma tersebut terentuk secara tidak sengaja. Namun semakin lama norma-norma tersebut dibuat secara sadar. Norma-norma yang ada di dalam masyarakat, mempunyai kekuatan mengikat yang berbeda-beda. Ada norma yang lemah, yang sedang sampai yang terkuat daya ikatnya. Pada yang terakhir, umumnya anggota-anggota masyarakat pada tidak berani melanggarnya. Untuk dapat membedakan kekuatan mengikat norma-norma tersebut, secara sosiologis dikenal adanya empat pengertian, yaitu:

a. Cara (usage);

b. Kebiasaan (folkways);

c. Tata kelakuan (mores);

d. Adar istiadat (custom).

9. Sistem Sosial
Sistem sosial, sebagai suatu pluralitas individu-individu yang berinteraksi satu sama lain. unit interaksinya pada dasarnya berupa orang-orang di lingkungan suatu sistem.

1. Karakter Sistem sosial menurut Parson

a. Ada dua orang atau lebih yang saling mempengaruhi

b. Dalam tindakan mereka memperhitungkan bagaimana orang lain bertindak

c. Kadang-kadang mereka bersama untuk mencapai tujuan

2. Ciri-ciri sistem sosial menurut Almond

a. Komprehensif, bahwa sistem mencakup semua interaksi antara sesama elemen atau unsur-unsur yang membentuk sistem yang dimaksud

b. Interdependensi, bahwa antara sesama elemen dari suatu sistem terjadi saling ketergantungan antar elemen tersebut

c. Adanya batas, berarti terdapat titik-titik tertentu dimana sistem yang bersangkutan dimulai dan berakhir

Maka seteleh temen-temen membaca berbagia hal tentang Sosiologi maka saya percaya temen-temen menjadi semakin paham apa itu sosiologi dan apa saja yang mungkin dipelajari dan harus dipelajari dalam kuliah jurusan Sosiologi.

0 comments:

Post a Comment